Tindakan Penyelamatan Diri Saat Kecelakaan Pesawat, Nasihat Terbaik Dari Korban Yang Selamat
Ed Galea, Profesor Pemodelan Matematika di Universitas Greenwich, London melakukan penelitian dengan mengumpulkan wawancara terhadap lebih dari 1.000 korban selamat dari 105 kecelakaan. Profesor Galea membuat kesimpulan tindakan penyelamatan apa yang telah dilakukan oleh korban kecelakaan pesawat yang selamat. Berikut Profesor Galea menguraikan langkah-langkah yang dapat anda lakukan untuk melakukan tindakan penyelamatan diri:
1! Pakai terus sepatu.
Pakai terus sepatu anda sampai pesawat terbang mencapai ketinggian jelajah dan sebelum pesawat mulai mendarat. Jika anda harus turun dari pesawat dengan cepat, mungkin ada puing-puing di dalam dan di luar kabin. Jika situasi darurat, anda memerlukan sepatu pada saat penyelamatan diri.
2! Pilih tempat duduk sedekat mungkin dengan pintu keluar bila memungkinkan.
Korban yang selamat melakukan perjalanan dengan mengambil tempat duduk antara 1 baris sampai 7 baris dari pintu keluar yang dapat diakses.
3! Duduk di lorong.
Tidak ada kelebihannya bila anda memilih duduk di depan atau di belakang pesawat. Akan tetapi statistik menunjukkan, anda memiliki kesempatan bertahan hidup sedikit lebih baik bila anda memilih duduk di samping lorong daripada di dekat jendela atau di tengah. Hal ini karena, anda dapat bergerak menuju pintu keluar dengan lebih cepat.
Dalam keadaan darurat, keluarga atau pasangan yang terpisah akan mencoba bersatu kembali sebelum mereka mengungsi menyelamatkan diri. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusuhan tersendiri. Pesanlah tempat duduk satu baris atau berdekatan. Jika anda terbang dengan pesawat berbiaya rendah yang tidak dapat memesan tempat duduk terlebih dahulu, pada saat sudah berada di pesawat minta pindah agar bisa duduk bersama.
Orangtua juga perlu merencanakan dari awal, pada saat kecelakaan siapa yang bertanggung jawab pada setiap anak, jadi tidak ada kebingungan jika terjadi kecelakaan.
5! Berlatih melepaskan sabuk pengaman.
Pada saat situasi darurat, sejumlah orang mengalami kesulitan melepaskan sabuk pengaman mereka. Secara refleks orang mencoba menekan tombol, seperti yang dilakukan saat naik di dalam mobil. Anda perlu memperhatikan cara membuka sabuk pengaman, sehingga pada saat darurat anda dapat melepasnya dengan gampang. Ketika sudah duduk, anda sebaiknya selalu memakai sabuk pengaman selama dalam perjalanan.
6! Hitung berapa banyak baris kursi yang anda tempati dari pintu keluar.
Cara ini memang tidak biasa dan umumnya dilakukan korban yang selamat. Mungkin anda berpikir, iseng sekali menghitung-hitung jumlah kursi. Tetapi perlu anda ketahui pada saat terjadi darurat, lingkungan menjadi penuh asap dan gelap, anda mungkin tidak dapat melihat di mana pintu keluar berada.
Mengambil pengalaman dari kecelakaan yang telah terjadi, biasanya para penumpang yang menyelamatkan diri terus saja berjalan, melewati jalan keluar yang harusnya dilewati. Para penumpang tersebut tidak menyadari ketika mereka telah melewatinya. Ketika pesawat telah lepas landas, usahakan agar selalu duduk di tempat duduk dan mengamati sekitar dengan baik.
7! Berlatihlah posisi terjepit
Tidak ada gunanya duduk di dekat pintu keluar jika anda secara fisik tidak bisa keluar. Posisi terjepit didesain untuk meminimalkan kemungkinan Anda tidak sadarkan diri atau patah anggota badan.
8! Mengambil kepemimpinan
Kita cenderung menjadi pasif dan patuh ketika terlibat dalam situasi darurat. Panik malah sangat jarang terjadi, umumnya yang terjadi adalah keheningan dan ketaatan. Di dalam pesawat, anda mengikuti perintah dari awak pesawat, sehingga anda tidak memegang kendali. Korban cenderung terus memainkan peran tersebut setelah kecelakaan terjadi.
Pada tahun 70an, terjadi serangkaian kecelakaan di mana sebagian besar penumpang selamat dari dampak awal, namun setelah kecelakaan, penumpang bersikap pasif dan ditemukan tewas di kursi mereka dengan sabuk pengamannya. Psikolog menemukan reaksi ini biasa terjadi pada situasi dimana orang berada dalam posisi pasif sebelum kecelakaan terjadi.
9! Dengarkan dan pelajari penjelasan keselamatan singkat.
Para pakar keselamatan telah menemukan jika semakin banyak informasi penumpang miliki sebelum terjadi kecelakaan, maka informasi tersebut bermanfaat semakin efektif. Penumpang yang membaca kartu pengamanan umumnya memiliki kesempatan bertahan hidup lebih tinggi. Penumpang yang mendengarkan seksama mengenai standar penjelasan keselamatan yang diberikan oleh pramugari secara singkat, juga mempunyai kesempatan bertahan hidup lebih tinggi.
Secara psikologi dalam lingkungan yang tidak dikenal, manusia cenderung bertindak menutup diri. Semakin akrab Anda dengan lingkungan Anda, misalnya, menghitung baris antara anda dan pintu keluar maka semakin kecil kemungkinannya anda membuat kesalahan.
Dalam bencana, orang cenderung berkelompok dan saling memperhatikan satu sama lain. Penumpang yang deratan duduknya paling dekat dengan pintu keluar bisa menyelamatkan ratusan nyawa jika mereka bergerak cepat. Banyak waktu terbuang jika penumpang tidak bertindak cepat dengan berusaha membuka pintu keluar. Bersikap pasif bertentangan dengan segala sesuatu yang harusnya anda bisa lakukan. Jika Anda mempersiapkan diri, Anda bisa menyiapkan naluri bertahan.
11! Didiklah diri anda.
Penting mengetahui mengapa anda perlu bertindak dengan cara tertentu. Misalnya, jika masker oksigen diturunkan, awak kapal selalu mengatakan untuk memakainya terlebih dahulu sebelum anak anda. Penyebabnya dalam saat terjadi penurunan tekanan udara yang drastis, anda perlu tahu anda hanya memiliki 10 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran. Jika anda mempelajari dengan seksama, manfaatnya untuk anda sendiri. Pastikan anda akan mengikuti saran tersebut.
12! Perilaku anda penting.
Secara statistik antara tahun 1983 dan 2000, 56% penumpang yang terlibat dalam kecelakaan pesawat serius bisa bertahan. Penting disadari mereka telah mampu bertahan dalam situasi darurat. Anda juga dapat bertahan dan apa yang anda lakukan dapat membuat perbedaan. Untuk itu penting untuk menjaga pandangan anda agar berperan aktif, terlibat, dan percaya diri dalam situasi darurat yang terjadi.
Sumber : amp.theguardian.com/travel/2009/feb/21/plane-crashes
1! Pakai terus sepatu.
Pakai terus sepatu anda sampai pesawat terbang mencapai ketinggian jelajah dan sebelum pesawat mulai mendarat. Jika anda harus turun dari pesawat dengan cepat, mungkin ada puing-puing di dalam dan di luar kabin. Jika situasi darurat, anda memerlukan sepatu pada saat penyelamatan diri.
2! Pilih tempat duduk sedekat mungkin dengan pintu keluar bila memungkinkan.
Korban yang selamat melakukan perjalanan dengan mengambil tempat duduk antara 1 baris sampai 7 baris dari pintu keluar yang dapat diakses.
3! Duduk di lorong.
Tidak ada kelebihannya bila anda memilih duduk di depan atau di belakang pesawat. Akan tetapi statistik menunjukkan, anda memiliki kesempatan bertahan hidup sedikit lebih baik bila anda memilih duduk di samping lorong daripada di dekat jendela atau di tengah. Hal ini karena, anda dapat bergerak menuju pintu keluar dengan lebih cepat.
4! Duduk bersama-sama keluarga atau pasangan anda. |
Orangtua juga perlu merencanakan dari awal, pada saat kecelakaan siapa yang bertanggung jawab pada setiap anak, jadi tidak ada kebingungan jika terjadi kecelakaan.
5! Berlatih melepaskan sabuk pengaman.
Pada saat situasi darurat, sejumlah orang mengalami kesulitan melepaskan sabuk pengaman mereka. Secara refleks orang mencoba menekan tombol, seperti yang dilakukan saat naik di dalam mobil. Anda perlu memperhatikan cara membuka sabuk pengaman, sehingga pada saat darurat anda dapat melepasnya dengan gampang. Ketika sudah duduk, anda sebaiknya selalu memakai sabuk pengaman selama dalam perjalanan.
6! Hitung berapa banyak baris kursi yang anda tempati dari pintu keluar.
Cara ini memang tidak biasa dan umumnya dilakukan korban yang selamat. Mungkin anda berpikir, iseng sekali menghitung-hitung jumlah kursi. Tetapi perlu anda ketahui pada saat terjadi darurat, lingkungan menjadi penuh asap dan gelap, anda mungkin tidak dapat melihat di mana pintu keluar berada.
Mengambil pengalaman dari kecelakaan yang telah terjadi, biasanya para penumpang yang menyelamatkan diri terus saja berjalan, melewati jalan keluar yang harusnya dilewati. Para penumpang tersebut tidak menyadari ketika mereka telah melewatinya. Ketika pesawat telah lepas landas, usahakan agar selalu duduk di tempat duduk dan mengamati sekitar dengan baik.
7! Berlatihlah posisi terjepit
Tidak ada gunanya duduk di dekat pintu keluar jika anda secara fisik tidak bisa keluar. Posisi terjepit didesain untuk meminimalkan kemungkinan Anda tidak sadarkan diri atau patah anggota badan.
8! Mengambil kepemimpinan
Kita cenderung menjadi pasif dan patuh ketika terlibat dalam situasi darurat. Panik malah sangat jarang terjadi, umumnya yang terjadi adalah keheningan dan ketaatan. Di dalam pesawat, anda mengikuti perintah dari awak pesawat, sehingga anda tidak memegang kendali. Korban cenderung terus memainkan peran tersebut setelah kecelakaan terjadi.
Pada tahun 70an, terjadi serangkaian kecelakaan di mana sebagian besar penumpang selamat dari dampak awal, namun setelah kecelakaan, penumpang bersikap pasif dan ditemukan tewas di kursi mereka dengan sabuk pengamannya. Psikolog menemukan reaksi ini biasa terjadi pada situasi dimana orang berada dalam posisi pasif sebelum kecelakaan terjadi.
9! Dengarkan dan pelajari penjelasan keselamatan singkat.
Para pakar keselamatan telah menemukan jika semakin banyak informasi penumpang miliki sebelum terjadi kecelakaan, maka informasi tersebut bermanfaat semakin efektif. Penumpang yang membaca kartu pengamanan umumnya memiliki kesempatan bertahan hidup lebih tinggi. Penumpang yang mendengarkan seksama mengenai standar penjelasan keselamatan yang diberikan oleh pramugari secara singkat, juga mempunyai kesempatan bertahan hidup lebih tinggi.
Secara psikologi dalam lingkungan yang tidak dikenal, manusia cenderung bertindak menutup diri. Semakin akrab Anda dengan lingkungan Anda, misalnya, menghitung baris antara anda dan pintu keluar maka semakin kecil kemungkinannya anda membuat kesalahan.
10! Bertanggung jawab. |
11! Didiklah diri anda.
Penting mengetahui mengapa anda perlu bertindak dengan cara tertentu. Misalnya, jika masker oksigen diturunkan, awak kapal selalu mengatakan untuk memakainya terlebih dahulu sebelum anak anda. Penyebabnya dalam saat terjadi penurunan tekanan udara yang drastis, anda perlu tahu anda hanya memiliki 10 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran. Jika anda mempelajari dengan seksama, manfaatnya untuk anda sendiri. Pastikan anda akan mengikuti saran tersebut.
12! Perilaku anda penting.
Secara statistik antara tahun 1983 dan 2000, 56% penumpang yang terlibat dalam kecelakaan pesawat serius bisa bertahan. Penting disadari mereka telah mampu bertahan dalam situasi darurat. Anda juga dapat bertahan dan apa yang anda lakukan dapat membuat perbedaan. Untuk itu penting untuk menjaga pandangan anda agar berperan aktif, terlibat, dan percaya diri dalam situasi darurat yang terjadi.
Sumber : amp.theguardian.com/travel/2009/feb/21/plane-crashes