Api Dan Penyebabnya?
Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya.
Api berupa energi berintensitas yang bervariasi serta memiliki bentuk cahaya dan panas yang juga dapat menimbulkan asap. Cahaya api memiliki panjang gelombang di luar spektrum visual sehingga tidak dapat terlihat oleh mata manusia (sumber : wikipedia).
Ada 3 unsur penting dari pembentukan api ini yaitu :
1. Panas (Suhu).
Api memiliki suhu yang demikian tingginya. Sumber panas dari : sinar matahari, listrik yaitu Hubungan pendek atau korsleting, panas energi mekanik akibat gesekan, reaksi kimia, kompresi udara.
2. Oksigen, O2.
Adanya zat oksigen atau O2 yang cukup. Kandungan kadar O2 ditentukan dengan persentasi. Makin besar kadar oksigen maka api akan menyala makin hebat. Dalam keadaan udara normal, kadar oksigen di udara sekitar 21 %, maka udara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup. Apabila kadar oksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api.
3. Bahan yang mudah terbakar.
Barang padat, cair atau gas misal kayu, kertas, textil, bensin, minyak, asetilin (acetylene) dll.
Apabila salah satu dari unsur tersebut diatas tidak tersedia, maka tidak mungkin terjadi nyala api penyebab kebakaran.
Meskipun tiga unsur tersebut telah tersedia, proses pembakaran api belum juga terjadi. Sebab proses pembakaran memerlukan rantai reaksi kimia (chemical chain reaction).
1. Panas (Suhu).
Api memiliki suhu yang demikian tingginya. Sumber panas dari : sinar matahari, listrik yaitu Hubungan pendek atau korsleting, panas energi mekanik akibat gesekan, reaksi kimia, kompresi udara.
2. Oksigen, O2.
Adanya zat oksigen atau O2 yang cukup. Kandungan kadar O2 ditentukan dengan persentasi. Makin besar kadar oksigen maka api akan menyala makin hebat. Dalam keadaan udara normal, kadar oksigen di udara sekitar 21 %, maka udara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup. Apabila kadar oksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api.
3. Bahan yang mudah terbakar.
Barang padat, cair atau gas misal kayu, kertas, textil, bensin, minyak, asetilin (acetylene) dll.
Apabila salah satu dari unsur tersebut diatas tidak tersedia, maka tidak mungkin terjadi nyala api penyebab kebakaran.
Meskipun tiga unsur tersebut telah tersedia, proses pembakaran api belum juga terjadi. Sebab proses pembakaran memerlukan rantai reaksi kimia (chemical chain reaction).