Apakah Turbulensi Berbahaya?
Pada dasarnya turbulensi tidaklah berbahaya. Seorang pilot akan menghindari turbulensi demi alasan kenyamanan penumpang dan bukan alasan keselamatan. Turbulensi bisa saja terjadi saat badai, maka pilot akan mengantisipasi dengan berusaha menghindari badai.
Turbulensi terburuk yang terjadi di tengah badai, biasanya antara 3.600 m (± 12.000 kaki) sampai 6.000 m (± 20.000 kaki). Badai dan turbulensi dapat meningkat setinggi 15.200 m (± 50.000 kaki), jauh di atas batas tertinggi pesawat yakni antara 9.100 m (±30.000 kaki) sampai 12.100 m (± 40.000 kaki).
Bahkan bila pesawat melewati badai, bahaya yang sesungguhnya bukan akibat turbulensi, tetapi bahaya seperti petir dan hujan batu es yang dapat merusak mesin.
Silakan baca artikel 'Apa Saja Jenis Turbulensi Pesawat?'
Turbulensi terburuk yang terjadi di tengah badai, biasanya antara 3.600 m (± 12.000 kaki) sampai 6.000 m (± 20.000 kaki). Badai dan turbulensi dapat meningkat setinggi 15.200 m (± 50.000 kaki), jauh di atas batas tertinggi pesawat yakni antara 9.100 m (±30.000 kaki) sampai 12.100 m (± 40.000 kaki).
Bahkan bila pesawat melewati badai, bahaya yang sesungguhnya bukan akibat turbulensi, tetapi bahaya seperti petir dan hujan batu es yang dapat merusak mesin.
Silakan baca artikel 'Apa Saja Jenis Turbulensi Pesawat?'